Headlines News :
Home » , , » YESUS CINTA ORANG BERDOSA

YESUS CINTA ORANG BERDOSA

Written By suaragolgota on Kamis, 21 September 2017 | September 21, 2017



waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” (Matius 9:11).

Orang-orang Farisi adalah sebuah sekte Yahudi yang hidup oleh suatu ideologi pemisahan di antara yang najis dan yang tahir, yang dosa dan yang kudus. Mereka memandang dirinya sebagai orang-orang yang memiliki pengetahuan akurat tentang agama, dan karena itu adalah favoritnya Tuhan. Mereka percaya bahwa dirinya adalah orang-orang benar karena mereka menaati hukum-hukum Allah dengan sangat ketat

Mereka menghargai Yesus sebagai seorang guru agama. Karena itu, mereka tidak bisa menerima bila Yesus “makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa” (ayat 11). Bertemu dengan orang-orang ini mungkin saja tidak masalah, meski hal itu sedapat-dapatnya dihindari. Tetapi makan bersama, ini jelas tidak masuk akal. Kenapa? Karena makan bersama adalah sebuah ekspresi saling mempercayai dan tanda persahabatan yang dalam di antara partisipan acara makan bersama itu. Seorang guru agama, seorang yang jadi favoritnya Tuhan, tentu tidak pantas dan tidak boleh mempercayai dan bersahabat dengan para pemungut cukai dan oranng berdosa. Sebab, menurut mereka Tuhan membenci orang-orang semacam itu dan akan membinasakan mereka semua.
Tetapi Yesus tidak pusing. Ia malah terus bersahabat dengan mereka, sehingga di pasal 11, dua pasal saja jauhnya dari kisah ini, Ia sudah mendapat julukan sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Yesus tidak ambil pusing bukan karena Ia seorang kepala batu, yang tidak suka mendengarkan saran dan nasihat orang, melainkan karena Ia ingin memperlihatkan dimensi personal Allah yang sudah lama dilupakan oleh orang-orang Farisi ini. Mengutip Hosea 6:6 yang menelanjangi spiritualitas orang Israel yang munafik—yang hanya menekankan kesalehan lahiriah namun batinnya jauh dari cinta yang tulus kepada Allah—Yesus hendak tegaskan bahwa bagi Allah yang terutama bukan ketaatan lahiriah-egoistik tetapi cinta, belas kasih kepada sesama. Yang ditekankan Allah bukan kesalehan yang menjauhkan diri dari orang yang berdosa tetapi kesalehan yang mendekatkan diri kepada orang berdosa demi menyembuhkan mereka.
Sebagai Sahabat Pemungut Cukai dan Orang Berdosa, Tuhan Yesus hendak menunjukkan wajah Allah yang berbelas kasihan, penuh rahmat dan kemurahan kepada para pendosa dan pelaku kejahatan. Ia masuk ke dalam sebuah relasi persahabatan dengan mereka, karena Ia mau mereka datang kepada diri-Nya, dan dengan itu, meninggalkan segala dosa dan kejahatannya.



Share this post :
 
Support : Website | Jemaat Golgota | Gereja Kingmi
Copyright © 2017. SUARA GOLGOTA - All Rights Reserved
Template Created by Websiteby Bukit Golgota
Proudly powered by --