Saudara yang kekasih di dalam Tuhan
Yesus, apakah saudara pernah melihat jurang? Sekalipun kita belum pernah
masuk atau berada di dalam sebuah jurang, namun kita dapat mengetahui
bahwa jurang itu adalah suatu tempat yang tidak mengenakkan. Dalam jurang
kurang terdapat cahaya, bahkan mungkin gelap, tidak ada sesuatu apapun yang
bisa diperbuat di sana, jurang bisa begitu amat dalam, sehingga orang
yang berada didalamnya tidak mampu keluar dengan usahanya sendiri,
sebab tidak ada peralatan yang tersedia untuk bisa dipakai, seperti
tali, kayu atau bambu yang cukup panjang untuk digunakan
mencapai menuju puncak daratan. Dalam keadaan seperti
itu, maka sangat dibutuhkan seseorang/orang lain untuk memberikan
pertolongan.
Saudara, jurang di atas
dapat pula menggambarkan suasana kehidupan yang sedang kita alami.
Suatu keadaan yang kurang nyaman, berada dalam sebuah masalah
seperti tekanan/penderitaan, kekecewaan, kegagalan, kehilangan
harapan bahkan hampir putus asa. Tidak tahu apalagi yang harus kita perbuat,
dan bahkan kita tidak dapat melakukan apapun. Dalam keadaan seperti
ini biasanya kita bertanya-tanya, mencari sebab-sebab mengapa
masalah itu menimpa kita. Kita bisa saja menyalahkan oranglain, menyalahkan
keadaan, atau menyalahkan diri sendiri dan sebagainya. Namun, kadang-kadang
jawaban yang kita peroleh itu dapat membuat kita makin frustasi dan
meratapinya dengan susah hati.
Kalau hal itu sedang kita alami,
jangan bersedih atau bersusah hati, masih banyak hal yang dapat kita perbuat
untuk segera bangkit dan dapat keluar dari jurang/masalah kita. Mari kita
belajar dari bacaan Firman Tuhan di atas tadi. Kitab Mazmur sering juga
kita dengar yang disebut dengan Mazmur Daud, dan yang dipercaya kitab ini
ditulis oleh Daud. Masalah yang dihadapi oleh Daud saat itu, ia gambarkan
bagaimana keadaan dan suasana hatinya yang sangat pilu itu sama dengan
berada dalam jurang yang sepi, gelap dan merasa terbuang.
Saudara yang terkasih di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus, kita dapat mengambil sebuah pedoman mengenai
langkah-langkah iman apa yang harus kita ambil ketika berada dalam sebuah
masalah:
- Berseru dengan iman, yaitu berdoa. Dalam ayat 1 dan 2, Daud dalam pergumulannya datang merendahkan hatinya kepada Tuhan dan memohon belas kasihNya. Maz 50:15 “Berserulah kepadaKU pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan AKU”. Daud mengutarakan seluruh isi hatinya pada Tuhan.
- Berani mengoreksi diri. Dalam ayat 3 dan 4, Daud sendiri mengungkapkan bahwa
ia mempunyai kesalahan-kesalahan. Artinya, banyak masalah
terjadi yang tengah dihadapinya adalah karena akibat dari
perbuatan-perbuatannya sendiri . Ia mengakui kesalahan-kesalahan itu
kepada Tuhan. Siapakah yang dapat tahan, jika Tuhan
mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kita ? Tidak seorangpun yang dapat
tahan. Namun kita bersyukur atas FirmanNya, dalam 1 Yoh.1:9 “Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.
Daud mengetahui bahwa hanya pada Tuhan saja ada pengampunan. Allah akan memberi pengampunan kepada orang yang mau bertobat dan mengakui dosa/kesalahannnya. Allah akan menyembuhkan dan memulihkan mereka yang datang dengan hati yang jujur. Allah ingin menunjukkan kasih setiaNya kepada semua orang yang berada dalam kesulitan, supaya mereka dapat mengenal kasih, perhatian dan kebaikan-Nya. - Percaya pada Firman Tuhan. Dalam ayat 5 dan 6, Daud menantikan Tuhan dan mengharapkan Firman-Nya. Seperti Daud juga katakan, “ Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janjiMu menghidupkan aku”, Maz.119:50. Daud tidak berdaya, dia tidak bisa berbuat apa-apa oleh karena hanya Allah sendiri yang dapat mengampuninya,sebab itu ia percaya hanya Tuhan dan menantinya. Jiwa Daud menanti, itu adalah pusat dari kepribadian manusia. Tuhan saja yang sanggup menolongnya, karena itu ia sangat mengharapkan Tuhan. Daud katakan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, sampai 2 kali, ini menunjukkan pada kehebatan kerinduannya,dan pengharapannya pada Tuhan. Daud berfokus pada Tuhan dan FirmanNya. Daud sangat yakin bahwa Firman Tuhan itu pasti terjadi atas dirinya.
- Tetap berharap dan sabar menantikan Tuhan. Dalam ayat 7, melalui pengalamannya itu Daud menyerukan kepada kita orang percaya supaya berharaplah kepada Tuhan ! Orang yang berharap pada Tuhan, tentunya tidak pernah jemu, tetapi dengan sabar menanti-nantikan pertolongan Tuhan tiba. Sebab hanya pada Tuhan ada kasih setia, dan DIAlah sang pembebas kita.
Saudara yang terkasih, mari
belajar dari apa yang telah Daud lakukan ketika ia berada dalam jurang masalah.
Daud berseru pada Tuhan dalam doa, mau mengoreksi diri sendiri, tetap percaya
pada Firman Tuhan dan berharap serta sabar menantikan pertolongan Tuhan.
Kalau kita mau melakukan seperti yang telah dilakukan oleh Daud, maka
Tuhan pasti menolong kita, Tuhan akan mengeluarkan kita dari jurang masalah
kita. Tuhan sanggup lakukan itu , memberi pertolonganNya pada kita, memberikan
jalan keluar dari setiap masalah kita, menyembuhkan kita dari sakit
penyakit, mengangkat kita, dan memulihkan keadaan kita. Amin! Tuhan Yesus
Kristus memberkati saudara.